Friday, November 25, 2011

Ayo Ke Perpustakaan Umum Kota Salatiga



Semenjak saya mengikuti mata kuliah "Seminar Proposal", saya jadi sering banget mengunjungi gedung berwarna krem yang terletak di Jalan Diponegoro No. 37 Salatiga ini.
Ya, itulah Gedung Perpustakaan Umum Kota Salatiga. Jujur, pertama kali saya menginjakkan kaki di tempat itu ya baru-baru ini. Saya masih ingat pertama kali saya datang di hari Jumat, namun kata petugasnya Perpustakaan Umum sudah ditutup. Lah? Ternyata-ternyata Perpustakaan Umum Kota Salatiga tiap hari Jumat hanya buka sampai jam 11 siang sedangkan di hari kerja lain buka sampai jam 2 siang. Sedangkan pada saat itu saya datang jam sebelas lebih lima belas menit. Oalah ya maaf!
Tapi, meskipun saya datang pada saat perpustakaan telah ditutup, petugasnya dengan baik hati menyalakan kembali komputer inventaris Perpustakaan Umum untuk mencarikan apakah buku yang saya butuhkan tersedia di Perpustakaan itu. Saya sambil harap-harap cemas waktu itu karena pasalnya buku yang saya butuhkan pada saat itu tergolong buku yang relatif langka dan deadline mengumpulkan draft proposal skripsi saya sudah di depan mata. Voila! Buku yang saya butuhkan ternyata tersedia di Perpustakaan Umum tersebut, bahkan ada beberapa buku lain yang relevan dengan buku yang saya cari. Asyiiiikkk. ^^d



Namun, saya tidak bisa meminjam buku tersebut pada waktu itu karena saya belum memiliki kartu keanggotaan perpustakaan. Saya lalu diberikan secarik kertas formulir oleh petugas tadi sambil dijelaskan beberapa hal terkait kartu anggota perpustakaan dan lamanya meminjam buku di tempat tersebut. Ternyata cara mengurus kartu anggota perpustakaan cukup mudah! Kita tinggal mengisi data diri kita di formulir pendaftaran kemudian dilengkapi dengan tanda tangan Ketua RT di tempat anda tinggal, foto 3x4 sebanyak dua lembar, dan uang sebesar Rp 3.000,00 untuk biaya pendaftaran. Sehubungan saya harus mengikuti kuliah di Semarang dari hari Senin sampai Kamis, maka saya baru bisa mengurus kartu anggota tersebut satu minggu kemudian di hari Jumat namun kali ini saya datang lebih awal. Dan tidak butuh waktu lama, kartu anggota perpustakaan saya yang berwarna hijau dan berbentuk buku telah selesai dibuat. Akhirnya, resmilah saya menjadi anggota Perpustakaan Umum Kota Salatiga. Cihuuy. ^^d


Kartu Anggota Saya


Berbicara soal koleksi buku, well, memang sih koleksi buku di tempat ini tidak sebanyak koleksi buku di Perpustakaan Universitas saya tetapi buku-buku yang tersedia cukup lengkap kok. Buktinya, setiap saya mencari referensi buku eh ternyata di perpustakaan tersebut tersedia. Heheh. Buku-buku disini tertata rapi di rak-rak kayu dengan keterangan-keterangan kategori buku tertulis di masing-masing rak kayu tersebut. Ada kategori pendidikan, psikologi, keagamaan, sastra, dan lain sebagainya. Ada pula cerita-cerita dongeng Indonesia yang cocok dibaca untuk anak-anak kecil. Kondisi bukunya pun masih bagus-bagus. Asyiknya lagi, selain meminjam buku disini gratis tis tis...apabila kita terlambat mengembalikan buku, denda yang dibebankan kepada kita bukan berupa uang namun berupa denda hari. Maksudnya, bila kita terlambat mengembalikan buku satu hari maka kita didenda dilarang meminjam buku selama satu hari, terlambat seminggu didenda seminggu, terlambat sepuluh tahun didenda berapa hayoo?? hihih. Kebangetan dah kalau sampai lebih dari satu minggu terlambat mengembalikannya. ^^


Beberapa Koleksi Buku



Saya kecewa, kecewa karena antusiasme masyarakat Salatiga untuk berkunjung ke tempat ini sepertinya rendah. Buktinya, setiap saya meminjam buku di perpustakaan umum ini paling banter saya cuma ketemu sama tiga pengunjung lain. Kebayangkan sepinya?
Tapi, sepertinya hal ini tidak hanya ditemukan di Kota Salatiga saja melainkan bisa ditemukan di seluruh Indonesia. Perpustakaan Umum/Daerah bersama dengan Museum merupakan dua tempat publik di Indonesia yang relatif sepi pengunjung. Saya sampai jengah dan heran, melihat masyarakat Indonesia yang berkoar-koar mengatakan kalau pelayanan pemerintah akan pendidikan rendah, pemerintah tidak pro pendidikan bagi rakyat miskin, harga buku sekolah semakin mahal, dsb. Saya yakin, orang-orang yang dengan vokalnya berkoar-koar seperti itu pasti tidak pernah menengok dan berkunjung perpustakaan umum atau perpustakaan daerahnya. Bukannya saya merupakan kalangan pendukung pemerintah, cuma yang saya ingin tekankan disini adalah cobalah buka mata kalian, beberapa hal sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pembuatan museum dan perpustakaan buat siapa coba jika bukan ditujukkan kepada masyarakat? Terus salah siapa jika pemerintah sudah memberikan kemudahan namun masyarakat enggan menggunakanannya? Coba deh sedikit direnungkan.
At last, budayakanlah kebiasaan membaca buku kepada seluruh masyakat Indonesia. Terutama masyarakat Kota Salatiga, marilah kita hidupkan budaya membaca buku di Kota Salatiga dengan berkunjung ke Perpustakaan Umum Kota Salatiga. Percayalah, membaca buku akan membuka wawasan kita.


Mari ke Perpustakaan dan Salam Kupu-Kupu.

3 comments:

  1. sayangnya saya bukan warga salatiga. jadi gax bole jadi anggota de.T.T

    ReplyDelete
  2. We, masa sih gak boleh? Duh sayang banget. :(

    ReplyDelete
  3. boleh kok bro. kalau sekolah di salatiga, tinggal minta surat keterangan dari sekolah, terus daftar, boleh.

    ReplyDelete