Thursday, November 29, 2012

Perjalanan Nekat ke Kediri dan Blitar



Saya percaya, Allah akan bersama para traveler. Lebih khusus lagi kepada para traveler yang memang punya niat baja untuk melangkahkan kaki mereka menuju destinasi yang mereka inginkan. Dan yah itu terbukti, setidaknya bagi saya dan kedua rekan jalan-jalan saya yakni si Uul dan Yanta pada petualangan kami di Jawa Timur pada tanggal 15-18 November 2012 yang lalu. Setelah sedikit kecewa karena rencana untuk mengunjungi Pulau Sempu bersama rombongan besar terpaksa dibatalkan karena kehabisan tiket kereta, kami bertiga pun tetap nekat untuk mengunjungi Pulau Sempu sendirian. The show must go on pikir kami, entah nanti di lapangannya kayak apa biarlah waktu yang akan menjawab. Nasib baik sepertinya masih berpihak kepada kami, H-3 sebelum tanggal 15 tiba-tiba si Yanta memberitahu bahwa ada temannya yang tertarik untuk ikut melancong bersama ke Pulau Sempu. Kabar bagusnya lagi, temannya si Yanta ini menawari kami untuk menginap di rumahnya dan menyediakan motor bagi kami untuk berjalan-jalan meskipun untuk itu kami terlebih dahulu harus transit di Kota Blitar. Umm Blitar? Okelah tak masalah, rejeki pantang ditolak dan kesempatan tidak akan datang dua kali. Hajaaarrrr!!


Tuesday, November 20, 2012

CouchSurfing dan Pengalaman Pertama Menjadi Seorang Host

Petang itu smartphone saya berbunyi. Sebuah email telah masuk ke dalam salah satu akun surat elektronik saya. Dari CouchSurfing mengatasnamakan seseorang bernama Eva.


Saya membaca email tersebut perlahan-lahan. Ini pertama kalinya seorang surfer mengirimi permintaan untuk bermalam di rumah saya. Berbagai macam perasaan menghampiri saya waktu itu. Antara ragu dan takut serta perasaan senang dan gembira. Omong-omong saya masih terbilang baru di dunia per-CouchSurfing-an, baru mendaftar menjadi anggota pada 18 September 2012 yang lalu itupun karena iseng semata. Makanya, saya masih agak buta tentang dunia saling menawarkan tumpangan tempat tinggal sementara dan saling berbagi bagi para traveler tersebut. Wajar pula saya kemudian menjadi takut dan ragu. Tapi hey, kau tak akan pernah tahu hingga kau mencoba kan? Kau tak akan pernah mengerti hingga kau membuka mata kan? Keraguan saya pun sedikit demi sedikit terhapus oleh rasa antusias dan suatu email balasan kepadanya pun telah sukses terkirim.