Saturday, July 14, 2012

Nostalgia Nonton Bioskop Bersama Keluarga




Bioskop. Jujur saja, saya merupakan cerminan orang yang jarang pakai banget mengunjungi salah satu sarana hiburan di negara kita tercinta dan mungkin di negara-negara lain di seluruh dunia. Entah kenapa saya kok kurang semangat kalau diajak pergi nonton (bahasa gaul anak jaman sekarang) bareng baik itu sama teman ataupun sama keluarga dibandingkan diajak mereka untuk jalan-jalan atau untuk karaokean. Ada sih pengecualian misalnya film yang akan saya tonton benar-benar fenomenal dan menarik, saya pas ada waktu, dan tentunya saya pas punya dana berlebih heheh. Yah, di dalam kamus hidup saya sekarang sementara nonton bioskop bukanlah suatu kebutuhan yang diprioritaskan dan perlu dijadwalkan selama beberapa kali dalam satu bulan. Sekali lagi, sementara ini sih belum.

Kamis, 12 Juli 2012 pukul 10.23 WIB.
Tiba-tiba ada sms yang masuk ke handphone saya. Saya buka. Oh dari mama, tumben nih mama sms.
Saya kaget banget ketika baca sms dari mama. Cuma beberapa kata sih yang intinya, "Hari ini mau nonton Amazing Spiderman 3D bareng gak? Kalau mau sekarang berangkat ke Semarang sama Papa."
Hehhh??? Demi Apa???
Saya sampai kucek-kucek mata tak percaya. Kekagetan saya berubah menjadi kebingungan.
Demi apa mama saya tiba-tiba ngajak nonton bioskop? Kenapa tiba-tiba mama mengajak pergi keluar sementara saya tahu itu masih jam kantor? Kenapa pula harus ngelihat The Amazing Spiderman coba?
Pertanyaan terus bergulir di kepala saya satu persatu, mulai yang pertanyaan-pertanyaan formal dan rasional hingga ke pertanyaan-pertanyaan irasional semacam "apakah mama saya terlibat konspirasi dunia dengan mekanisme brain washing via film Amazing Spiderman?" atau yang paling parah "benarkah ini yang sms adalah mama kandung saya? atau sekedar modus baru dari si mama minta pulsa yang lagi ngetrend belakangan ini?".
Oke, lupakan. Otak saya memang lagi perlu servis bulanan sepertinya. -___-

Film yang kami tonton

Akhirnya setelah memakai beberapa pertimbangan. Akhirnya saya, kakak, adik, dan papa saya menyetujui ide dari si Mama namun kami sepakat jadwal nonton diganti esok hari yakni hari Jumat. Keesokan paginya setelah sebelumnya menjemput Mama terlebih dahulu, kamipun bergegas menuju ke salah satu mall di Kota Semarang. Sesampainya disana saya lemas duluan, Ya Allah antriannya panjang bener. Meliak-liuk dari depan loket sampai ke depan pintu. Aduh. Makin lemas manakala sudah sampai di depan loket dan pilihan menonton tinggal yang jam 15.30 atau jam 18.00. Weladalah, mama saya tentu saja ogah. Setelah tanya sama si mbak petugas loket akhirnya kami membeli tiket The Amazing Spiderman pada jam itu yang tentunya kami terlambat karena telah ditayangkan 30 menit. Setelah mengendap-endap di dalam kegelapan bioskop dan mengganggu konsentrasi para penonton lain, finally kami dapat duduk dengan tenang sambil menyaksikan Peter Parker tengah beraksi. The Amazing Spiderman is quite an interesting and awesome movie. Well yah, meskipun menurut pendapat saya si pemeran Peter Parker (Andrew Garfield) masih kalah jauh aktingnya dibandingkan si Tobey Maguire dan kurang berotot tentunya serta si Gwen Stacy (Emma Stone) yang kelewat agresif, murahan dan cenderung bitchy (hey, saya boleh mengkritik apa saja kan? :p) namun film satu ini wajib banget ditonton apalagi kalau kalian pencinta cerita-cerita superhero. Ceritanya bagus kok, lebih segar, dan lebih punya sense of humour dibandingkan film-film Spiderman yang terdahulu. Cuma memang film Spiderman yang terdahulu telah sukses membetot perhatian saya serta menciptakan standar tersendiri akan film Spiderman jadinya ya kalau menurut saya sih film The Amazing Spiderman tidak se-wah pendahulu-pendahulunya. Apalagi kostum Spidermannya, duh please menurut saya itu big no no. >.<




Selesai menonton film, akhirnya barulah saya tahu alasan Mama saya mengajak kami semua untuk nonton film bersama. Kata mama sih, kasihan adik saya yang liburan ini dia cuma bisa di rumah karena mama papanya sibuk. DEG! Saya pun langsung sedih, benar juga ya. Liburan kali ini memang adik saya tidak pergi kemana-mana, setiap hari dia cuma bisa main bersama anak-anak tetangga yang lain atau main sama anak-anak kost di rumah saya. Saya pun terharu, ternyata di tengah kesibukannya Mama masih sempat-sempatnya memikirkan nasib anak-anaknya. Saya jadi teringat, saya dan kakak pun sebenarnya mengalami nasib yang serupa dengan adik saya, cuma kami sedikit lebih beruntung karena dulu masih ada nenek yang setia mengajak kami berlibur di rumahnya, kedua orang tua kamipun tidak sesibuk sekarang. Saya juga teringat dulu pertama kali saya nonton bioskop ya sama keluarga, waktu itu kami menonton film Godzilla yang diputar di bioskop di kota kami (iye, dulu Salatiga punya bioskop man!). Setelah itu jarang karena era VCD player dimulai, kedua orang tua kami pun masih menyempatkan menyewa VCD Player harian di rental VCD. Setelah punya cukup dana mereka pun memutuskan membeli VCD Player beserta kaset-kasetnya, apalagi dulu saya maniak kartun. VCD Player pun digantikan oleh DVD Player, DVD Player digantikan oleh laptop, dan akhirnya hingga detik ini sebenarnya kami sudah cukup puas menyaksikan Bioskop Trans TV untuk memuaskan dahaga kami akan film serta kesibukan yang tak lagi bisa dikompromikan. Makanya waktu kemarin diajak pergi itu, saya pun tersadar akan semua hal itu. Semua pikiran ini seolah-olah tengah bernostalgia merasakan keakraban dan kehangatan yang mulai jarang saya rasakan. Ya, nostalgia akan hal-hal kecil seperti nostalgia nonton film bersama keluarga. Terima kasih.

Maaf Curhat dan Salam Kupu-Kupu :)





2 comments: