Thursday, August 23, 2012

My 21st Birthday = Dikerjain Habis-Habisan!


Hari ulang tahun memang paling afdol bila dihabiskan bersama orang-orang tersayang di sekitar kita baik itu bersama keluarga, sahabat, teman atau tetangga. Pada saat inilah biasanya orang yang tengah berulang tahun bakal mendapatkan kejutan dari keluarga, sahabat, teman atau tetangga baik itu kejutan berupa hadiah, roti ulang tahun, atau kejutan dengan dikerjain habis-habisan. Ulang tahun ke-21 saya (hadeh, udah kepala dua...ada buntutnya lagi >.<) yang jatuh pada 8 Agustus 2012 kemarin benar-benar menjadi hari ulang tahun paling menyiksa sepanjang sejarah. Bayangkan, biasanya ulang tahun saya dikerjain paling banter 2 kali doang eh ini saya sampai dikerjain 4 kali. Grrr apa salah saya?

Terima kasih kepada Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang membuat saya dikerjain 3 kali (catat, 3 kali!!) oleh teman-teman se-tim KKN saya. Padahal, saya sudah berusaha menyembunyikan identitas saya bak karakter pembunuh di serial-serial detektif ternama. Tapi bodohnya, saya lupa menyembunyikan identitas hari lahir di media jejaring sosial sejuta umat alias facebook! Ah, saya teledor dan pelupa banget. Duh, kan kalau tidak ketahuan saya terbebas dari dikerjain habis-habisan dan tentunya bebas dari kewajiban mentraktir teman kan ya? Huhuh :p

Dikerjain yang pertama adalah pada saat kami semua tengah berjalan-jalan ke Pantai Bandengan, Kabupaten Jepara. Lagi asyik-asyiknya, menikmati keindahan Pantai Bandengan yang sepi pengunjung eh tiba-tiba si Galih, Dian dan Mas Febry sudah berdiri di samping saya. Saya yang mulai mencium gelagat tak enak dari meraka sebenarnya sudah berniat kabur. Namun terlambat, saya yang segede gaban tetap kalah sama kekuatan mereka bertiga. HP dan kamera yang lagi saya pegang di tangan pun langsung disamber dan diamankan mereka. Rupanya mereka bertiga sudah bekerja sama dengan Ratih, Putri dan Meli yang waktu itu lagi di dekat saya. Saya pun digotong ke arah laut, dan begitu sampai di daerah yang airnya cukup banyak saya pun dilepaskan. Byurr! Sumpah rasa asin langsung menjalar di mulut plus mata yang pedas terkena air. Mana pakai acara dilelep-lelepin (saya kurang tahu Bahasa Indonesia untuk "lelep-lelepin" hahah) di air laut pula semacam lagi mencuci baju. Kejaammm. T.T
Tapi saya puas kok, soalnya saya berhasil mengelabui si Dian dan Galih dan sukses mengajak mereka untuk turut menceburkan si Ratih dan Meli ke laut. Hahah. Peace Tih, Mel. ^^v

Emakk Tolong! >.<
Dilempari Pasir
Balas Dendam ke Ratih hahah

Dikerjain yang kedua adalah setelah sepulangnya saya dan teman-teman dari Pantai Bandengan. Buset, sepertinya mereka tidak memberikan kesempatan untuk saya beristirahat.  Tema dikerjain malam itu adalah horror. Jadi ceritanya, jauh-jauh hari sebelum tanggal 8 Agustus. Si Meli bercerita bahwa dia bermimpi melihat kuntilanak di dekat pojokan ruang TV yang bersebelahan dengan ruang tempat tidur para anak cowok. Ceritanya detail banget sampai si Meli bilang baru kali ini dia mimpi sampai ingat sebegitu detailnya. Belum lagi, si Ratih juga cerita dia mimpi yang hampir senada dengan si Meli cuma bedanya dia ngelihat nenek-nenek tua berdiri di depan pintu kamar mereka (yang lagi-lagi itu tempat buat tidur para anak cowok. Oh ya, kami tidur di lantai beralaskan karpet di depan kamar mereka). Glek! Saya yang paling ogah berurusan sama makhluk-makhluk astral sedemikian rupa jadi parno sendiri. Tanggal 8 Agustus 2012 pukul 00.00 WIB. Saya yang baru tertidur lelap sebentar karena kecapekan setelah pulang dari Pantai Bandengan terganggu karena terus ada yang mencolek-colek badan saya. Saya pun terpaksa membuka mata saya dan langsung disambut kondisi yang gelap gulita. Tapi, sebentar ada yang salah dengan kegelapan malam itu. Saya ingat di depan saya ada yang tengah berdiri memandang saya pucat dan hanya berdiri diam. Sedangkan di samping-samping saya juga sudah berdiri dua makhluk lain yang serupa tapi tidak terlihat dengan jelas. Saya cuma ingat yang satunya agak berbulu bagaimana gitu. Mati! Saya panik, yang dipikiran saya waktu itu adalah jangan-jangan ini makhluk-makhluk penghuni rumah posko KKN kami, atau ini makhluk-makhluk yang dimimpikan oleh si Meli dan Ratih. Belum hilang kekagetan saya, tiba-tiba ketiga makhluk itu mengerubungi dan jatuh menimpa saya. Waaaaaaaaa!!! Saya hanya bisa berteriak histeris sampai-sampai membangunkan si Ibu pemilik rumah yang tengah terlelap tidur. Huhuh maaf  Bu Hanifah. >.<
Saya baru ngeh, kalau lagi dikerjain begitu mendengarkan mereka tertawa cekikikan dan mulai memegang tangan dan kaki saya serta memaksakan topeng ke wajah saya. Oalah niat bener mereka, ternyata mereka sempat-sempatin membeli topeng berbentuk kepala monyet serta topeng-topeng lain demi mengerjai saya malam itu. Huahah. Saya akhirnya bisa bernafas lega, apalagi setelah itu saya mendapat hadiah boneka panda gede (hewan favorit saya nih! ^^d) dari Dian dan Galih. Thanks sooooo. :)

Gila Banget Tau!

Boneka Panda, Hello Digal!

Dikerjain ketiga ini yang paling kejam. Kejadian masih sama pada tanggal 8 Agustus 2012 tapi sekitar jam 8-an malam. Lagi-lagi si Ratih sama Meli yang sukses mengacuhkan kewaspadaan saya seputar penderitaan saya yang belum berakhir. Ceritanya, mereka bilang cucian mereka masih di jemuran di belakang rumah dan belum diambil. Saya pun dimintai tolong buat menemani mereka mengambil cucian. FYI, belakang rumah posko KKN kami masih berupa kebun nan gelap di malam hari dengan ujung berupa rawa berbuaya (hahah gak-gak bercanda, gak ada kok buaya-nya. :p). Tanpa berpikiran buruk apa-apa dan ikhlas karena menolong saya pun menemani mereka. Akan tetapi, niat saya menolong berbalas dengan kejahatan laknat nan terkutuk. Tiba-tiba si Galih, Dian, dan Mas Febry sudah memegangi tangan dan kaki saya. Tanpa ba-bi-bu saya pun diangkat mereka ke tengah kebun dan mereka langsung mengikat tangan dan kaki saya dengan erat. Mulut saya pun dibekap pakai kain. Bah, kondisi saya macam calon korban mutilasi aja waktu itu. Kemudian tanpa ampun saya pun dilempari dengan tepung dan telur berkali-kali. Sial. >.< Setelah itu keluarlah roti ulang tahun dan mereka pun menyanyi selamat ulang tahun secara bebarengan. Ah, saya jadi terharu. Tapi terharu saya cuma sebentar, setelah itu berubah ketakutan karena saya ditinggal mereka di belakang kebun sendirian dengan tangan dan kaki masih terikat. Argh, ngeri banget. >.<

Saya hanya bisa pasrah!

Tersenyum Pahit :/

Dikerjain keempat merupakan dikerjain yang paling tidak masuk akal menurut saya. Secara, saya ulang tahun kapan, dikerjainnya kapan. Jadi, saya dikerjain sama para tetangga + kakak saya yang super jahanam pada tanggal 17 Agustus 2012 kemarin. Sumpah, kadaluarsa banget gak sih? Saya pun tidak kepikiran sama sekali kalau Jumat malam lalu saya bakal dikerjain habis-habisan oleh Mbak Reza, Decky, Dody, Adit dan Mbak Vica. Orang rencananya kita lagi mau mainan kembang api yang telah kami beli sebelumnya. Eh tau-taunya, waktu saya lagi menyalakan salah satu kembang api, satu butir telur telah sukses pecah di kepala saya. Kemudian dilanjutkan dengan bungkusan air, tepung beraneka macam, telur lagi, dan yang paling bikin tidak kuat adalah kecap! Yakin, jangan pernah mengerjai teman anda yang tengah berulang tahun dengan kecap! Baunya astaghfirullah naudzubillah banget. Saya saja sampai muntah waktu itu, gila bau banget, mana kentel dan nempel di rambut. Graaoorr!!! Dear, para tetangga awas saja ya, pembalasan akan segera datang menjemput kalian semua. >.<

Disiram Tepung Mbak Reza dan Adit

Begitulah ulang tahun ke-21 saya yang penuh penderitaan, derita karena dikerjain habis-habisan oleh teman, tetangga dan keluarga. Sampai empat kali itu sesuatu banget. Eh tapi dikerjain mereka habis-habisan entah kenapa saya merasa bahagia loh, setidaknya masih ada yang perduli dengan pergantian umur saya, serta setidaknya masih ada yang bersedia bercapek-capek ria untuk membuat kejutan bagi saya. Ah entah kenapa saya jadi merasa dicintai. Hahah. *lebay*
Jadi, terima kasih ya semua yang telah membuat ulang tahun ke-21 saya menjadi berwarna. Pesan saya sih cuma satu, tunggu saja pembalasannya. *evil grin*


Salam Kupu-Kupu ^^d

3 comments: