Saya kembali bertandang ke Kabupaten Rembang. Suatu perintah untuk mengantar mama saya bekerja kesana menjadi penyebabnya. Namun, kali ini saya tak hanya berdua saja dengan mama. Mas Dwi - tetangga merangkap sopir langganan keluarga kami ikut mewarnai perjalanan kemarin. Sebagaimana tabiat saya: manakala mama bekerja, saya dan Mas Dwi memutuskan kabur ke tempat wisata yang ada di sekitaran. Pantai pasir putih bernama Karang Jahe pun menjadi tujuan kami siang itu.
Friday, August 28, 2015
Vitamin Mata Bernama Pantai Karang Jahe
Saya kembali bertandang ke Kabupaten Rembang. Suatu perintah untuk mengantar mama saya bekerja kesana menjadi penyebabnya. Namun, kali ini saya tak hanya berdua saja dengan mama. Mas Dwi - tetangga merangkap sopir langganan keluarga kami ikut mewarnai perjalanan kemarin. Sebagaimana tabiat saya: manakala mama bekerja, saya dan Mas Dwi memutuskan kabur ke tempat wisata yang ada di sekitaran. Pantai pasir putih bernama Karang Jahe pun menjadi tujuan kami siang itu.
Friday, August 21, 2015
Mengintip Festival Lima Gunung 2015
Kira-kira semacam itulah pergolakan yang melanda hati saya pada Sabtu pagi kemarin. Alasannya sangat sederhana: ingin menyaksikan Festival Lima Gunung XIV, tapi tidak berhasil menggebet orang lain sebagai partner jalan barang satu orang pun. Sejak bangun tidur saya terus mencoba menyemangati diri, usia segini sudah bukan lagi jaman memusingkan diri gara-gara hal sepele. Worrying only gets me nowhere, doesn't it? Saya berhasil! Tepat ketika waktu menunjukkan pukul 10, saya telah bersiap menuju ke Desa Mantran Wetan - tempat dihelatnya festival tersebut pada tahun ini - meski seorang diri.
Tuesday, August 11, 2015
Selurik Sejarah Dan Kehangatan Dari Plantungan
"Nang, bisakah Jumat pagi ngantar mama monitoring?", tanya mama kepada saya malam itu.
Saya mengangguk. Ah, monitoring. Dulu ketika saya masih kecil, saya paling anti kalau diajak mama monitoring. Meski masih dalam kawasan Provinsi Jawa Tengah, tapi kegiatan tersebut bakal membuat kami menjelajah jauh ke pelosok suatu kabupaten atau kota. Saking pelosoknya, terkadang kami harus siap menghadapi segala kejutan yang bakal terjadi - seperti: jalan rusak parah, menembus jalan kecil di tengah hutan lebat, atau berjalan kaki melewati genangan rob dan pinggiran tambak.
Subscribe to:
Posts (Atom)