Saturday, May 14, 2011

Cerita Bersama Tetangga Part III: Amazingly Ambarawa



Ohayoo minna!!
Tetangga-tetangga saya memang gak ada matinye. Top Markotop dah!
Sumpah saya bersyukur banget memiliki tetangga-tetangga seperti mereka.
Udah pada baik-baik, orangnya asyik-asyik, punya kesabaran dan ketabahan menghadapi tetangga imbisil kaya saya, suka menolong, berpenampilan menarik, pendidikan minimal SMA, memiliki SIM C, dan siap ditempatkan dimana saja....hahahahah dikata lowongan kerja....#plak


Satu hal lagi yang penting dan yang saya suka dari mereka adalah mereka juga suka jalan-jalan. Yihee!!
Nah kali ini seperti biasa saya akan menceritakan pengalaman saya ngebolang bersama tetangga-tetangga saya yakni Mbak Reza, Decky, dan Dody.
Setelah melewati perdebatan panjang, persilatan lidah, caci makian, hina binaan, smack down, dan lari maraton (???) heheh akhirnya tersepakatilah bahwa ngebolang kali ini akan ke Ambarawa suatu wilayah nan luas di Kabupaten Semarang.
Dan dua obyek wisata yang kami kunjungi kali ini adalah Candi Gedong Sanga dan Curug 7 Bidadari. (btw, saya heran kenapa ya orang Indonesia suka menamai obyek wisata dengan tambahan angka-angka? Ada yang tahu alasannya?)

Sabtu 30 April 2011, pagi-pagi buta bahkan saat ayam betina belum berkokok (eh?) kami berangkat ke Ambarawa dari Salatiga dengan menggunakan motor. Obyek wisata yang kami kunjungi adalah Candi Gedong Sanga. Kompleks Candi yang terletak di puncak gunung ini terakhir kali saya kunjungi hampir 5 tahun yang lalu (duh parah...). Sudah lama tidak kesini bikin saya kaget. Kaget dengan kondisi jalan (lupa sama ekstrimnya jalan >.<) dan kaget dengan kondisi Kompleks Candi Gedong Sanga sekarang ini. Sumpah terakhir kali saya kesini, penataannya belum seperti sekarang ini, seingat saya dulu jalan setapak buat para pengunjung masih jelek, dari pintu masuk langsung disambut para pedagang, masih acak adutlah kondisinya. Sekarang? Behh. Saya acungi jempol deh sama pengelola Candi Gedong Sanga dan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang. Jalan setapaknya bagus banget dan tidak licin, penataan pedagangnya oke punya, ada cottage untuk para wisatawan yang ingin merasakan menginap di kompleks Candi Gedong Sanga, tempat istirahat untuk para wisatawan yang kecapekan, hingga taman-taman indah dan terawat pun ada di dalamnya. T.O.P dah. Walaauuu, duh kenapa jalan buat wisatawan dibuat berputar-putar sih...capeknya minta ampun sumpah. >.<



Macam-macam rasa saya rasakan bersama tetangga-tetangga saya disini. Mulai dari rasa jengkel karena bertemu pengunjung belagu yang dimintai tolong untuk memfoto aja nolak dengan alasan yang bikin muak banget hingga rasa malu karena kalah sama nenek-nenek wisatawan. Sumpah baru kali ini saya ketemu wisatawan kaya begitu saking kalau tidak ingat dia perempuan dan saya sedang ada di Kompleks Candi yang sakral sudah saya injak-injak itu orang. Mana gayanya ya ampun...nyemplung kawah Merapi aja mbak. -___- bete.
Pokoknya campur-campur dah rasa jengkel, senang, gembira, namun tetap rasa yang paling utama adalah....apalagi kalau bukan rasa capek? hosh...hosh..hosh..
Karena capek dan akan melanjutkan ke obyek wisata selanjutnya, kami sepakat untuk sampai sepertiga perjalanan saja a.k.a. hanya sampai candi ketiga saja lalu turun ke bawah. Nah pada saat perjalanan turun inilah kami berpapasan dan bercakap-cakap sama nenek-nenek wisatawan yang semangat banget naik sampai ke candi terakhir. Mana gayanya heboh banget sumpah, pakai sepatu pendakian, handuk, langkah tegap dan cepat, aaaa salut dah pokoknya. Huhuh melihat semangat nenek wisatawan itu kami semua malu sumpah. Anak-anak muda usia 20-an kalah nih yeee sama nenek-nenek 60-an. #klise



But, the show must go on.
Dan bagi kami obyek wisata selanjutnya adalah tantangan yang sebenarnya. Bagaimana tidak? Tidak ada di antara kami yang tahu pasti letak Curug 7 Bidadari. Setelah tanya kesana kemari dan sempat dibuat bingung karena bertanya sama Ibu-Ibu yang sepertinya beliau tidak bisa membedakan kanan dan kiri karena beliau berkata belok kanan tapi tangannya menunjuk ke arah kiri. #ngekngok
Tapi ternyata Curug 7 Bidadari tidak sulit untuk ditemukan kok, cuma memang agak jauh dari jalan utama saja dan melewati perkampungan penduduk saja. Curug yang baru ditemukan di tahun 2010 yang lalu ini selain Air Terjun yang menjadi daya tarik utamanya juga ada obyek lain yakni sumber air yang dianggap bertuah yakni Kedung Wali. Yang keren, pengelolaan obyek wisata ini diserahkan kepada warga masyarakat sekitar loh. Hebat ya?
Disini kami berempat asyik bermain air sampai lupa waktu. Duh bagaimana tidak habis capek-capek dan panas-panas di Komplek Candi Gedong Sanga ya sudah melihat air berlimpah ruah begitu bawaannya seger dan pengen mainan air sepuasnya. Heheh. Kami baru selesai mainan air begitu sadar hari telah beranjak sore dan gerimis mulai turun. Maakk. -___-

THE DESTINATIONS


1. Komplek Candi Gedong Sanga



How To Get There (by private vehicle): Dari Ambarawa Kota => jalan ke arah Bandungan => jalan ke arah Sumowono => Jalan Masuk Candi Gedong Sanga terletak di Kanan Jalan di depan Pom Bensin persis

How Much To Enter: Rp 5.000/orang untuk tiket masuk dan Rp 2.000 untuk satu motor

2. Curug Tujuh Bidadari


How To Get There (by private vehicle): Dari Ambarawa Kota => jalan ke arah Bandungan => Jalan ke arah Sumowono => sampai ketemu Pasar ambil lurus => belok kanan => ikuti jalan sampai ketemu tangsi (asrama tentara) => lihat papan penunjuk arah Curug 7 Bidadari di dekat tangsi => belok kiri dan ikuti jalan perkampungan penduduk itu


How Much To Enter: Rp 2000/orang untuk tiket masuk dan Rp 1000 untuk satu motor



Jadi bagaimana? tertarik jalan-jalan seperti kami?
heheh. selamat jalan-jalan.
Buat tetangga-tetangga saya, kemana lagi selanjutnya? ^^d

Jaa matta dan Salam Kupu-Kupu

No comments:

Post a Comment