Thursday, April 19, 2012

My Family, My Everything

source creativestickers.com

Bagi sebagian orang yang sudah mengenal saya dalam kurun waktu yang lama, pasti sudah ngeh kalau di balik perawakan saya yang kayak kombinasi antara paus beluga dan wildebeest ini ternyata bisa berubah menjadi super sendu kalau sudah berhubungan dengan masalah keluarga. Eits, jangan berpikir saya sudah berkeluarga ya (saya masih single...suer...hiks) dan jangan berpikir keluarga saya penuh dengan masalah heheh. Ini tentang keluarga saya yang terdiri dari seorang ayah, seorang ibu, dan tiga anaknya (ini kalau saya pas dihitung satu :p).
Sejujurnya, saya sangat mencintai dan menyayangi keluarga saya seutuhnya dan setulusnya. Saya sangat bersyukur, Allah telah memilihkan orang-orang terbaik untuk saya dalam mengarungi perjalanan kehidupan ini (cieh...). Yah, meskipun kesibukan masing-masing telah sedikit sukses merenggangkan hubungan kami. Tapi sekali lagi saya tekankan, saya bersyukur karena memiliki mereka semua.

Itulah sebabnya, saya menjadi super sensitif kalau sudah berhubungan dengan masalah keluarga. Saya bakalan melakukan apa saja dan dengan sebaik-baiknya jika sudah berkaitan dengan keluarga saya. Apalagi, saya merupakan satu-satunya anak laki-laki di keluarga ini jadi setidaknya saya harus bisa memberikan contoh yang baik dan bisa melindungi seluruh anggota keluarga saya (maunya...*oops). Jadi, jangan heran bila suatu saat mengajak saya keluar, pasti terkadang saya jawab bentar saya nganterin mama saya dulu, nganter kakak saya dulu, nganter adik saya dulu, dan sebagainya. Pokoknya, prinsip saya "i will do everything if it comes about family". Dan prinsip itu telah tertanam dalam diri saya dengan sangat erat semacam lalat yang terjebak di jerengan jebakan lem alteko. #plak

Saya menyadari, sikap ini mungkin membuat beberapa orang sebal dengan saya. Sahabat-sahabat saya  mungkin sampai jengah melihat saya yang selalu ringan tangan dan mengiyakan ajakan-ajakan dari keluarga saya sedangkan ajakan-ajakan dari mereka sering saya tolak. Teman-teman kuliah saya apalagi, mungkin dongkolnya sudah sampai beranak-pinak gara-gara sering mendapati saya yang setiap minggu selalu pulang ke rumah dan selalu susah untuk diminta pulang ke Semarang lebih awal. Dengan ini saya meminta maaf kepada kalian semua sekaligus saya berterima kasih karena kalian semua bisa memaklumi dan menerima saya apa adanya. Hahah. Terima kasih karena sudah mengobral kesabaran kalian demi menghadapi saya yang seperti ini. :)

Saya dan Urusan Keluarga kemudian sepertinya menjadi kesatuan yang erat dan tak terpisahkan hingga detik ini. Saya jadi terbiasa menggantikan peran kedua orang tua saya yang sibuk untuk mengantarkan adik saya ke sekolah atau sekedar memberikan uang jajan kalau pas orang tua saya lupa memberi. Saya jadi terbiasa tiap kali harus berada di rumah menjaga adik saya yang masih kelas dua SD manakala kedua orang tua saya dan kakak saya sibuk dan pembantu tidak kunjung tiba atau malah membolos kerja. Saya jadi terbiasa menggantikan peran Papa saya saat kerja bakti atau menghadiri pengajian bapak-bapak manakala Papa saya sedang bekerja meskipun sedikit berat dan malu luar biasa. Saya jadi terbiasa setiap weekend tiba dan pas saya sedang tidak ada acara kemudian saya berubah menjadi ultraman, eh maksud saya berubah menjadi tukang ojek keluarga kesana kemari mencari alamat (lho?).  Saya jadi terbiasa menghadapi amarah dan cibiran beberapa orang yang tidak senang dengan saya karena kesatuan itu. Hingga, saya juga terbiasa apabila dilabeling sebagai "anak mama" karena toh saya memang anak dari mama saya dan bukan anak anda kan? Muahahah.

Minggu kemarin adalah salah satu contoh minggu darma bakti saya kepada keluarga. Bagaimana tidak? Ada dua agenda yang membutuhkan saya dan saya mau tidak mau harus mengorbankan diri saya untuk dua agenda tersebut. Kedua agenda tersebut adalah menunggui adik saya karnaval dan menjadi seksi dokumentasi dadakan untuk lomba paduan suara tingkat kelurahan yang diikuti mama saya dan anggota PKK RW X. Agenda pertama atau acara mengantar plus menunggui adik saya karnaval memang yang paling berat. Bagaimana tidak? Karnavalnya diadakan di hari Kamis, 12 April 2012 kemarin dan hari kamis itu saya masih ada jadwal kuliah. Tapi karena saya tidak sanggup membayangkan adik saya yang capek-capek jalan sendirian dan kasihan karena teman-temannya yang lain ditungguin mama papanya maka saya merelakan untuk membolos kuliah seharian. Awalnya saya pikir, itu adalah karnaval yang diikuti oleh sekolah-sekolah dasar di Kota Salatiga secara besar-besaran. Tapi ternyata, karnaval itu cuma diadakan oleh SD adik saya sendirian! Jadi, pesertanya ya cuma SD adik saya doang yang harus melewati jalan-jalan protokol di Kota Salatiga. Dih, saya gak sanggup membayangkan uang yang harus dikeluarkan bekas SD saya dulu demi mengadakan karnaval dalam rangka memperingati Hari Kartini tersebut. Mau tahu tugas saya? Mengikuti karnaval dari belakang sambil terus jeprat jepret untuk bukti bagi mama saya! Dan inilah aksi adik saya dan sekolahnya pada saat single karnaval di hari itu:

Adik saya. Beda banget sama kakaknya ya? Heheh.


Pasukan Karnaval SD 

Pasukan Drumband

Pasukan Pramuka (adiknya yang kecil unyu :D)

Pasukan Pakaian Adat

Pasukan Penari


My Lil Sister in Action

Agenda kedua seperti yang sudah saya sebutkan di atas adalah menjadi seksi dokumentasi dadakan bagi Tim Paduan Suara PKK RW X yang unjuk gigi dalam Lomba Paduan Suara Tingkat Kelurahan Sidorejo Lor. Saya masih ingat, pengorbanan ibu-ibu yang selama hampir 2 bulan setiap hari Jumat dan Sabtu malam harus berkumpul di rumah saya demi serius berlatih paduan suara. Asli salut saya, mereka yang you-know-lah kisaran umur ibu-ibu begitu plus di tengah kesibukan mereka masing-masing sanggup merelakan waktu mereka untuk serius belajar mengenai nada, pembagian suara, intonasi, artikulasi dan sebagainya demi dapat mengharumkan nama RW X sekaligus membanggakan keluarga mereka masing-masing. Saya dan teman-teman yang sering nongkrong sehabis ngajar ngaji saja sampai hafal lirik-lirik lagu yang akan mereka bawakan saking seringnya mendengar dan melihat latihan mereka. Hingga, saatnya unjuk gigipun dimulai. Minggu, 15 April 2012 seluruh anggota tim paduan suara pun harus segera berkumpul di gedung PKK Kelurahan Sidorejo Lor termasuk mama saya. Saya yang kebagian seksi dokumentasi akhirnya sukses menggeret dua tetangga saya si Dody dan Adit untuk membantu saya. Kebetulan, mamanya si Adit juga termasuk ke dalam anggota paduan suara. Astaga, Ibu-Ibu kalau udah disatukan emang ga ada matinye ye. Saya sampai takjub melihat penampilan seluruh tim yang berlomba karena sumpah bagus-bagus. Suaranya pun oke-oke. Super Salute! Saya pun jadi ikutan deg-degan apalagi tim paduan suara RW X mendapat nomor maju terakhir. Saat yang ditunggu-tunggupun tiba, saya masih ingat betapa pucatnya mereka saat mau maju ke atas panggung. Tapi saya acungkan jempol saya manakala mendengar kata-kata salah seorang dari mereka, "sudah tenang saja, jangan grogi, apapun yang akan terjadi dan apapun hasilnya nanti, yang terpenting kita tunjukan hasil latihan kita dan tunjukkan penampilan terbaik kita..." aww. That's great!

Mama saya yang pakai jilbab item :)

Deg-degan sebelum maju heheh

Waktu Perform

Tim Paduan Suara PKK RW X pun sukses membawakan lagu Mars PKK, Puri Gedeh, dan Gambang Semarang dengan cukup baik. Tinggal menunggu hasilnya, dan ternyata saudara-saudara latihan mereka berbuah manis. Meski tidak menduduki posisi nomer satu tapi mereka berhasil menggondol Juara 3 Lomba Paduan Suara Tingkat Keluarahan Sidorejo Lor! Hore! Thanks God! Mereka telah berhasil membuat  seluruh warga RW X Kelurahan Sidorejo Lor Kota Salatiga bangga, telah berhasil membuat keluarga mereka bangga, telah berhasil membuat kami bangga, dan saya yakin mereka telah berhasil membuat Ibu R.A. Kartini bangga dengan perjuangan mereka. Selamat sekali lagi untuk Tim Paduan Suara RW X Kelurahan Sidorejo Lor! *angkat topi*

The Conductor and Pak Lurah
Foto Bareng Pak Lurah dan Bu Lurah
Foto Bareng Dewan Juri YTH.


Hahah, benar-benar minggu yang melelahkan namun berakhir dengan manis. Terima kasih Ya Allah. Terima kasih semua. Itulah tadi Stufliers, sedikit cerita tentang saya dan keluarga. Intinya, saya hanya ingin membagikan kepada kalian bagaimana arti penting keluarga ke dalam diri kalian karena keluarga itu benar-benar tak ternilai harganya. Keluarga lah yang telah sukses menggembleng kita hingga ke rupa kita yang sekarang. Keluarga lah yang telah membantu kita berdiri di kala kita terjatuh dan akan terus menyemangati kita untuk segera bangkit dan mengejar ketertinggalan kita. Jadi, tanamkanlah ke diri kalian "my family is my everything". Once you can respect all your family members, you can respect the others.



Sayangi Keluarga Kalian dan Salam Kupu-Kupu ^^d

6 comments:

  1. iwak peyek ~(ˆ▽ˆ~) ~(ˆ▽ˆ)~ (~ˆ▽ˆ)~

    ReplyDelete
  2. wah ramai ya...harus tetap bersyukur krn punya kluarga yg pasti syg kok ama kita huehehehhe

    ReplyDelete
  3. Ramai? Sepi gini. -__-
    But i do agree with you Ca Ya.
    Let's cherish our own families. :)

    ReplyDelete