Thursday, September 12, 2013

Diwak: Hangatnya Hot Spring Terbuka Ala Indonesia




"A hot spring is a spring that is produced by the emergence of geothermally heated groundwater from the Earth's crust"
-Wikipedia-


Hot spring pada banyak tempat di seluruh dunia merupakan salah satu daya tarik bagi para penduduk sekitar maupun wisatawan. Sebut saja, Jepang, negera yang tercatat memiliki banyak spot hot spring di seluruh penjuru daerahnya sehingga sering dijuluki negeri seribu hot spring. Onsen-nama lokal dari hot spring di Jepang-ternyata sanggup mendatangkan banyak pengunjung bahkan semacam menjadi gaya hidup bagi kalangan mereka. Bagaimana dengan Indonesia? Berkat letak geografisnya dan kaya akan gunung berapi, negara kita pun memiliki beberapa spot hot spring atau kalau disini dikenal dengan sebutan pemandian air panas. Baru-baru ini, saya berkesempatan mengunjungi salah satu pemandian air panas bersama keluarga. Letaknya tak jauh-jauh amat dari rumah kami dan tersembunyi di tengah-tengah sawah.

Ajakan mengunjungi pemandian air panas ini terlontar dari kedua orang tua saya. Katanya, jalan-jalan sejenak ke tempat wisata yang bisa menyembuhkan pegal-pegal kayanya enak nih. Pemandian air panas akhirnya menjadi rujukan kami mengingat manfaatnya yang baik bagi kesehatan terutama bagi kesembuhan penyakit kulit, syaraf dan tulang. Apalagi kalau pemandian air panas itu mengandung belerang. Tapi, dimana ya? Ah! Mama saya langsung teringat! Setiap kali pergi dan pulang kerja, mama saya selalu melihat papan penunjuk arah pemandian air panas di daerah Bergas, Kabupaten Semarang sana. Saya juga langsung teringat, dulu waktu masih menjadi penglaju mingguan Salatiga-Semarang sering pula melihat hal senada. Pemandian Air Panas Diwak kalau tidak salah nama dari tempat itu.

Sign Board

Minggu siang sekitar jam dua, saya, papa, mama dan adik siap berkunjung kesana. Kakak saya terpaksa absen karena ada pekerjaan hari itu. Hanya butuh waktu kurang lebih tiga puluh menitan untuk sampai di depan jalan masuk menuju pemandian air panas tersebut. Benar, namanya Pemandian Air Panas Diwak. Jalan masuk terletak di kanan jalan kalau dari arah Salatiga, sedangkan terletak di kiri jalan kalau dari arah Semarang. Letak jalan masuknya dekat sekali dengan perusahaan teh botol yang ada di area itu, mungkin hanya 50 meteran.

Setelah memasuki jalan utama, kami melewati jalan kampung yang lumayan kecil dan hanya muat untuk dua mobil. Sejujurnya, saya tidak berekspektasi apa-apa saat datang kesana. Saya membiarkan saja saat mobil kami mulai melewati kawasan pabrik, kampung penduduk nan rapi, sawah-sawah yang tampak menguning hingga kemudian mobil terpaksa berhenti di suatu lapangan terbuka. Lapangan terbuka ini sekaligus berfungsi sebagai tempat parkir bagi para pengunjung yang mengendarai mobil.

Sawah cantik. Diambil dari mobil yang berjalan.

Bunga di tepi jalan. Literally.

Jalan setapak sejauh 300 meteran harus ditapaki sebelum sampai di loket masuk sederhana yang terbuat dari kayu. Tiket masuknya sangat murah, setiap pengunjung baik anak-anak maupun dewasa harus membayar Rp 3.000,00 per orang beserta biaya penitipan loker sebesar Rp 1.000,00 per loker. Hawa panas dan gerah langsung menyergap selepas melewati loket. Hore! Siang itu, kondisi pemandian nampak sepi dari pengunjung!

Jalan setapak

Papa membayar tiket


Tiket berhasil diamankan

Kami berempat bergegas berganti pakaian dan memasukkan barang bawaan ke dalam loker. Secara sekilas, fasilitas di pemandian air panas ini cukup lengkap ada tiga kamar mandi, ada pula tempat membilas. Terdapat kolam kecil  penampung sumber air panas utama sebelum kemudian airnya disalurkan lagi ke dua kolam berukuran sedang. Kolam pertama diperuntukkan bagi orang dewasa, kolam lainnya diperuntukkan bagi anak-anak dengan memiliki kedalaman yang sama yakni sekitar 50 cm. Semua kolam memiliki panas air yang berbeda. Kata Bapak Petugas, kolam utama memiliki panas 45 derajat celcius, kolam dewasa panasnya 38 derajat celcius dan paling rendah adalah kolam untuk anak-anak yang panasnya cuma 30 derajat. Kerennya, air panas disini mengandung belerang sehingga sangat baik bagi kesehatan.

Loker

Kamar mandi

Kolam sumber air panas utama

Untung sebelum berangkat saya tidak berekspektasi apa-apa jadi seusai melihat langsung kondisi pemandian, perasaan saya lumayan girang. Untuk tiket masuk yang murah, fasilitas tempat ini bisa dibilang lengkap dengan kondisi yang masih terawat. Kolamnya pun bersih. Plus lainnya adalah letaknya yang tersembunyi dan jauh dari pemukiman penduduk. Pemandangan di sekeliling kolam juga oke, kami bisa melihat para petani tengah sibuk merawat sawah-sawah mereka yang mulai menguning. Ah, sungguh memberikan efek menenangkan. Apalagi kalau kondisi pemandian sedang sepi, berasa pemandian air panas pribadi saking tenangnya. Kalau masalah kekurangan selain pintu kamar mandi yang agak soak, terkadang tercium bau tidak sedap dari sungai yang mengalir di samping pemandian. Saat saya melihat kesana, air sungainya berwarna aneh, hijau kebiru-biruan, sepertinya tercemari limbah dari pabrik di kawasan tersebut.

My lil sis-Mom-Dad

I love my father expression! Belajar darimana coba
foto sambil monyong-monyongin bibir gitu. -_-

Mendekati sore, beberapa pengunjung lain mulai berdatangan dan menemani kami berendam. Sapaan dan gurauan saling terlontar di antara kami semua dan menambahkan kehangatan yang terasa dari pemandian air panas terbuka itu. Sesekali saya keluar dari kolam ketika merasa air mulai membuat dada sesak. Buat saya pribadi, tingkat kepanasan dari air di pemandian tersebut relatif hangat dan nyaman buat tubuh. Ajaib, badan saya yang sebelumnya pegal-pegal sehabis mendaki Gunung Merbabu menjadi lebih enak dan ringan. Rasa ngantuk luar biasa juga saya rasakan ketika telah sampai di rumah. Memang, terkadang tak perlu jauh-jauh dan mengeluarkan uang mahal untuk bisa berjalan-jalan. Kalau bukan karena ide kedua orang tua, saya tak akan pernah mengetahui kondisi Pemandian Air Panas Diwak yang letaknya dekat dengan kota kami. Pemandian air panas terbuka nan sederhana ala Indonesia yang sungguh memanjakan.

Peace and Cheers!


Salam Kupu-Kupu ^^d

4 comments: