Buat para penggemar
travel series, Jalan-Jalan Men!, pasti ingat di salah satu episode sang
host yang tengah mengunjungi Kota Batu berkata kalau kota ini adalah kota dimana kesenangan tak pernah berakhir.
A city of never ending fun. Dan kalian tahu? Saya sepakat dengan itu. Kota Batu memang beneran kota yang
fun...and fun...and fffuuunnn!
Ada banyak destinasi wisata di kota ini yang bisa membuat semua orang bahagia. Theme park disini juara kelas! Bahkan, jumlahnya tidak hanya ada satu tapi banyak. Ada pula kebun binatang yang serba modern dimana di dalamnya (lagi-lagi) ada aneka permainan seru, gratis pula. Ah, Kota Batu bagaikan surga bagi para pecinta theme park. Lah, kami sekeluarga aja bisa ikutan girang bukan kepalang waktu berkunjung ke destinasi-destinasi di bawah ini:
1.
Batu Night Spectacular
|
Terang benderang lala ulala |
Namanya keren yak?
Batu Night Spectacular atau biasa dikenal dengan singkatan BNS, buat saya pribadi merupakan salah satu destinasi wajib kunjung selama berwisata di Kota Batu. Letaknya dekat sekali sama
homestay tempat keluarga kami menginap di Jalan Oro-Oro Ombo. Sesuai namanya, tempat ini buka mulai sore-jam 15.00 hingga tutup pukul 22.00 selama hari biasa, dan tutup pukul 24.00 selama hari libur. Kami sekeluarga mengunjungi tempat ini setelah puas berwisata serba hijau. Saat itu waktu sudah menunjukkan jam tujuh malam ketika kami sampai disana. Hore, lagi-lagi suasana nampak
crowded, mungkin gara-gara weekend. Di malam hari, tempat ini terlihat sangat mencolok mata karena diterangi lampu-lampu besar beraneka warna.
Konsep tempat ini yaitu semacam theme park yang memadukan berbagai macam aneka permainan dengan taman lampion sebagai sajian utamanya. Tiket masuknya di kala weekend sih bisa dibilang terjangkau, cuma kalau mau mencoba wahana-wahana lainnya kita harus membayar lagi, termasuk kalau mau menengok taman lampion. Satu-satunya wahana yang gratis disana adalah rumah kaca berbentuk piramida yang luasnya mungil. Baru masuk, eh udah keluar lagi aja. -_-
|
Rumah kaca mini |
Untungnya banyak wahana yang ramah terhadap orang dewasa, sehingga kami semua bisa puas mencoba berbagai permainan. Permainan yang pertama kali kami semua coba adalah beruji nyali di rumah hantu. Ada dua opsi yang ditawarkan, berjalan kaki atau naik semacam rail car. Melihat pengunjung ada yang teriak histeris, kami sepakat memilih opsi kedua alias opsi berburu hantu sambil naik rail car. Ceritanya setiap rail car diberikan tembakan laser yang gunanya menambaki titik-titik penangkap cahaya sepanjang perjalanan. Setiap kena tepat di titik, maka keluarlah para hantu mekanik dari tempat-tempat tak terduga. Bisa di atas, samping, atau belakang. Kakak saya sepanjang perjalanan cuma bisa tutup mata sambil komat-kamit berdoa. Padahal, buat saya setan mekaniknya, kagak ada serem-seremnya tuh. Heheheh, gaya nih! Selanjutnya, kami mencoba cinema 4D yang naudzubillah antrean masuknya. Syukurlah, perjuangan antre kami terbayar lunas karena cinema 4D-nya seru, apalagi ada efek cipratan air walau cuma seuprit. :p
|
"hantu" penyambut hihihih *ketawa setan* |
|
Mama dan Adik di depan Cinema 4D ketika mau tutup |
|
Sepeda Udara, yang naik cuma papa sama adik |
Taman lampion? Saya bingung mau menjabarkan seperti apa, intinya adalah ketika masuk kesana, kami dibawa ke dunia penuh cahaya. Perpaduan keindahan, kedahsyatan dan keromantisan terasa sekali di area itu. Ada berbagai macam lampion dengan ukuran besar yang bentuknya beraneka macam seperti tokoh kartun, hewan, kereta kuda, tumbuhan hingga landmark berbagai negara. Saat kami disana, ada calon pengantin yang tengah melakukan foto prewedding. Duh, hawanya pengen ngacir karena mendadak aura "love is in the air" terpancar kemana-mana. Waks!
2. Eco Green Park
Bisa dibilang, Eco Green Park adalah theme park termuda yang ada di Kota Batu. Letaknya satu kompleks dengan Jatim Park 2. Kami sekeluarga yang membeli paket terusan Jatim Park 2-Eco Green Park, akhirnya memutuskan ke tempat itu dulu. Ada kereta kelinci yang siap mengantar jemput menuju kesana.
|
Waktu pada naik kereta kelinci tuh |
Kalau berbicara konsep, sesuai namanya, Eco mengedepankan wisata ekologi dan pengetahuan. Saat masuk, kami disambut kolam ikan nan besar yang dibelakangnya terdapat diorama-diorama seperti diorama bencana alam, diorama lingkungan serta miniatur candi-candi tampak terlihat di ujung atas.
|
Diorama bencana |
Awalnya, kami berpikir kalau luas tempat ini tak seberapa. Pemikiran yang salah total karena waktu yang kami habiskan tercatat mencapai tiga jam lebih. Semua dengan berjalan kaki. Serunya, semua atraksi yang ada di
Eco Green Park bisa dicoba secara gratis!
Kami semua langsung kalap mata untuk mencoba berbagai wahana. Mulai dari melihat burung di area
walking bird, melihat pengolahan limbah, memberi makan dan memegang burung, hingga mempelajari serangga di
insectarium. Favorit saya, rumah terbalik yang keren dan detail abis (sampai ada toilet terbalik lengkap dengan kotoran yang berjatuhan,
yikes!) dan juga mencoba simulator gempa berbagai skala di
science center.
Meski masih muda, tapi saya memberikan dua jempol kepada penataan serta arsitektur tempat ini. Benar-benar modern, informatif dan tertata rapi. Tak ada satu wahana pun yang terlewatkan oleh pengunjung karena jalan rapi yang tinggal diikuti, melewati semua wahana disana. Top markotop!
|
Last reminder dari Eco. Yes please! |
3. Jatim Park 2
Istilah Jatim Park 2 digunakan untuk menyebut dua tempat yang berada dalam satu area yang sama. Kedua tempat itu adalah Batu Secret Zoo dan Museum Satwa. Siang itu, kaki kami terasa berat sekali gara-gara sudah dipakai berkeliling di Eco Green Park. Tapi mau tak mau, kaki kami masing-masing harus dipakai kembali untuk menjelajahi setiap sudut Jatim Park 2. Tiket terusan ini terasa mubadzir kalau tak digunakan.
Kalau kebanyakan koleksi hewan di
Eco Green Park berupa unggas dan hewan ternak, maka di
Batu Secret Zoo terasa lebih lengkap. Hewan-hewan ini dikelompokkan sesuai kelas dan jenisnya. Mengklaim diri sebagai
The First Modern Zoo in Indonesia, buat saya, memang pantas. Lagi-lagi saya terkesima dengan luasnya kompleks kebun binatang, apiknya penataan, dan kebersihan dan keteraturan tempat itu. Di beberapa tempat terdapat papan informasi layar sentuh yang memberikan seputar koleksi hewan di suatu area tertentu. Informasi ini bukan hanya sebatas nama dan asal hewan saja, tapi ada ringkasan tentang kehidupan mereka lengkap dengan videonya. Mau makan di
food court saja, harus mendepositkan uang sejumlah tertentu ke dalam
voucher dong.
|
Alpaca |
|
Lion fish penghuni zona aquarium |
|
The cute meerkat |
|
Jerapah men, jerapah! |
|
American domestic cow |
|
Touch...touch... |
Sayangnya, berbagai atraksi disini dikenakan biaya sendiri. Foto bersama burung, anak harimau dan sebagainya dikenakan biaya lagi sekitar Rp 5.000,00-Rp 15.000,00. Yah, meskipun mereka menyebut kalau uang tersebut digunakan untuk donasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, sih. Tapi tenang seperti yang sudah saya sebutkan, di dalam juga terdapat semacam
theme park mini yang pada gerbangnya tercetak kata besar-besar berbunyi
"FREE". Yahooww!
Sepuasnya berkeliling Batu Secret Zoo, kami segera menuju Museum Satwa. Papa menyerah karena sudah tidak kuat berjalan lagi. Akhirnya cuma saya, mama, kakak dan adik yang memutuskan masuk. Arsitektur museum ini keren sekali, mirip perpaduan White House dengan Kuil Yunani.
|
Saya di depan museum |
|
My mom and sist lookin deadly tired |
Fosil berbagai jenis dinosaurus super besar langsung menyapa begitu masuk di ruang display pertama. Di samping-sampingnya terdapat pula awetan hewan-hewan, mereka tersimpan rapi di dalam kotak kaca dengan background habitat masing-masing.
Kami berempat seolah-olah diajak menjelajah ke puluhan habitat hewan dari berlarian di sabana, berenang di lautan hingga kedinginan di kutub. Penataannya benar-benar oke dan modern. Mungkin kemasan museum seperti inilah yang akhirnya bisa memancing ratusan pengunjung untuk datang setiap harinya. Duh, senang sekali rasanya bisa melihat museum yang ramai pengunjung sehingga ada kesan hidup dari sana. Andai bisa menular ke museum-museum lainnya ya. Hmm.
|
Stegosaurus |
|
Ini gazelle bukan? |
|
Jreng...jreng...guitar fish! |
|
My favourite! |
Tired yet fun. Itulah yang kami semua rasakan ketika mengunjungi berbagai
theme park kece dan kebun binatang modern di Kota Batu. Meski kaki terasa pegal, tapi perasaan bahagia bisa menghapus kesakitan itu. Kota Batu memang juara dalam menghibur semua orang dengan destinasi wisata yang dimiliki. Saking menghiburnya, alun-alun kota saja dihiasi
theme park mini men! Gimana nggak pantas mendapat julukan
A City of Never Ending Fun coba?? :)
Salam kupu-Kupu ^^d
apik bul..keren..jadi pengen liat toiletnya..mwihihihi
ReplyDeleteWogh, ada nih foto toilet jijay itu. Ntar tak kirim via whatsaap deh.
DeleteHahaha.
kota batu memang menarik ya :)) tapi bikin kaki gempor juga itu jatimpark2..masih penasaran sm eco greenpark..nice post salam kenal ya :)
ReplyDeleteSetuju total!
DeleteTerima kasih sudah mampir, salam kenal juga.
Eco green park menanti. :p