“For each one of us, there is only one thing necessary: to fulfill our own destiny, according to God's will, to be what God wants us to be.”
― Thomas Merton
Saya pernah berkata jika dari 35 Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, hanya tinggal satu daerah yang belum saya sambangi: Kabupaten Purworejo. Saya pun berdoa - meminta kalau suatu hari Allah berkenan memberikan saya kesempatan untuk melihat daerah yang berada di ujung selatan Jawa Tengah ini, entah bagaimana caranya.
Dan saya tak menyangka, kalau kemudian Allah akan cepat menjawab doa saya - dengan cara yang terdengar luar biasa. Sebuah undangan mengikuti Familiarization Trip yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah dengan tujuan Kabupaten Purworejo-Kota Magelang-Kabupaten Temanggung pun datang menghampiri. Tanpa menunggu lama, saya langsung mengatakan: ya, saya bersedia untuk hadir sebagai peserta.
Familiarization Trip Jawa Tengah atau disingkat famtripjateng adalah agenda rutin yang diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan tujuan memperkenalkan sekaligus mempromosikan potensi wisata Provinsi Jawa Tengah. Sasarannya: mahasiswa asing dan travel blogger. Mereka yang terpilih kemudian diajak berkeliling ke berbagai daerah secara cuma-cuma: konsumsi, akomodasi dan transportasi selama kegiatan - akan ditanggung oleh dinas. Asyik, bukan?
Selama tiga hari, dari 4-6 Juni 2015, saya bersama sejumlah travel blogger dan mahasiswa asing mengikuti jadwal kegiatan yang super padat di tiga daerah tadi. Beberapa kegiatan itu di antaranya: mengunjungi air terjun dengan trek dahsyat, menyaksikan pembuatan makanan tradisional, serta menghadiri festival dan expo.
Sejujurnya, perasaan saya campur aduk. Antara terhormat dan tertekan, antara senang dan sedih, dan mungkin antara gembira dan kecewa. Saya bingung bagaimana menjelaskannya, namun ada beberapa waktu yang membuat saya tak bisa merasakan intisari sebuah perjalanan dari jatengfamtrip kemarin.
Namun, saya tetap bersyukur. Bagaimanapun, inilah jawaban Allah atas doa yang telah saya panjatkan. Perjalanan kemarin benar-benar membuka mata saya, kalau Indonesia itu kaya. Jawa Tengah itu kaya. Meski telah genap mengunjungi seluruh kota dan kabupaten yang ada, saya tetap merasa masih ada banyak destinasi di Jawa Tengah yang belum saya ketahui. Saya masih merasa kalau saya hanyalah petualang amatir yang tidak ada apa-apanya dibandingkan dunia yang begitu luas.
Perjalanan kemarin juga memberikan saya pengalaman akan apa arti pentingnya menguasai bahasa internasional dan bersahabat dengan manusia dari berbagai penjuru dunia. Saya senang saat beberapa di antara mereka, menceritakan kehidupan mereka bahkan mengajak berdiskusi akan beberapa hal. Ilmu saya bertambah, dan saya masih merasa kurang - dalam berbagai aspek.
Dan tulisan ini, tulisan ini selain merupakan pembuka dari berbagai postingan lain yang kelak mengikuti, juga merupakan bentuk terima kasih yang hendak saya utarakan ke berbagai pihak. Mereka ini di antaranya adalah:
1. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah yang telah berbaik hati mengajak saya untuk berjalan-jalan secara gratis. Perjalanan yang sekali lagi merupakan sebuah kesempatan yang menggenapkan. Maafkan jika saya melakukan beberapa pelanggaran selama trip berlangsung, seperti jarang melakukan livetweet. Saya tak mengira operator seluler yang saya pakai akan keok jaringan internetnya selama berada di beberapa tempat. Saya berjanji. Saya berjanji akan menggantikan kesalahan yang saya lakukan dengan postingan-postingan di blog ini.
2. Mas Johannes Anggoro yang merekomendasikan saya ke Mas Ariyanto, serta Mas Ariyanto yang merekomendasikan saya ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Ah, maaf saya lupa membeli buah tangan untuk kalian. Sebagai gantinya, kalau berkunjung ke Salatiga, silahkan menghubungi. Saya pasti akan menjamu kalian semua. :)
3. Mas-mas travel blogger lain yang ikut dalam perjalanan: Mas Sitam yang hobi membully, Mas Yasir yang trauma naik angkot, serta Mas Haris yang doyan ngerokok dan ngopi. Senang berjumpa dengan kalian semua, mas. Terima kasih bisa menerima saya apa adanya. Tetap bersahabat dan bersaudara ya. Saya tunggu kunjungan kalian di Salatiga.
Mas Haris, saya, Mas Yasir dan Mas Sitam |
4. Para mahasiswa asing yang begitu menyenangkan dan mahir berbicara Bahasa Indonesia: Ken dari Vietnam, Ent - O - Han - Jun - Panca - Nana - Ilyas dari Thailand, Eric dari Panama, Joan dari Spanyol, Ahmad dari Yordania, Yukina dari Jepang, Parkee dari Korea Selatan, Fernando dari Kosta Rika, serta Masood dan Rukia dari Afganistan. Ah, maaf kalau saya salah menyebutkan nama. It's a pleasure to meet you, guys. I'm sorry if I may have made some mistakes during our trip, I'm sorry if I even didn't say a word to some of you. I hope we can meet again in the future.
Beberapa dari mahasiswa asing |
5. Pak Santosa, tour leader yang benar-benar fleksibel. Apa kata temanmu dulu itu, pak? Kau bagai sebuah serbet? Kalau buat saya, Pak Santosa ini seperti air. Dia akan terus mengalir, dan akan mengisi apapun media yang ia jumpai. Sukses dan sehat selalu ya, pak.
6. Pengelola dan warga masyarakat Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) serta beberapa orang dibalik akun sosial media Purworejo. Terima kasih atas sambutan hangat kalian, saya pasti akan kembali lagi. Salam UOEO!
7. Pihak Hotel Suronegaran di Purworejo dan Hotel Puri Asri di Magelang. Terima kasih atas segala kenyamanan dan keramahan yang kalian tawarkan. Saya bisa tidur dengan nyenyak sekali kemarin.
8. Allah, my biggest gratitude is for You. Tiada yang mengetahui apa rencana-Mu, dan kapan Kau akan menghantarkannya ke setiap umat. Alhamdulillah.
8. Allah, my biggest gratitude is for You. Tiada yang mengetahui apa rencana-Mu, dan kapan Kau akan menghantarkannya ke setiap umat. Alhamdulillah.
Famtripjateng berakhir sudah. Meninggalkan saya yang kadang masih merasa tak percaya kalau telah diberikan kesempatan untuk mengikuti acara luar biasa ini. Semoga Provinsi Jawa Tengah bisa mengejar ketertinggalan dalam bidang pariwisata di masa depan. Saya masih ingat apa kata Pak Ganjar Pranowo dalam acara pembukaan Festival Jamu Kuliner. Empat aspek yang perlu dijaga dan dikembangkan sektor pariwisata: kebersihan, kenyamanan, keamanan dan keenakan. Saya sepakat sekali dengan beliau. Tanpa keempatnya, tempat wisata hanyalah sesuatu yang percuma. Sesuatu yang jelas akan ditinggalkan dan dipandang sebelah mata oleh siapa saja.
Sepindah malih, matur nuwun. Matur nuwun sanget.
Pak Ganjar dalam acara pembukaan Festival Jamu Kuliner. I adore you, sir. |
Sepindah malih, matur nuwun. Matur nuwun sanget.
Please do visit my beloved province. Trust me, it's beautiful. |
Salam Kupu-Kupu ^^d
Nasibbbb... pas baca kok edisi membully haaaaaa
ReplyDeleteKan bener to tapi mas? :p
DeleteBerdosa aku haaaaa
DeleteTerharu *berkaca-kaca :(
ReplyDeleteMas biasa wae, loh.
DeleteNek lebay tak kon adus ning kali ngarep omahku.
Btw, aku meh komen blogmu ndak isa e, mas.
Gak ada tombol submit e. -_-
#terkesima salam #UOEO
ReplyDeleteSalam UOEO!
DeleteEh, ini mas e founder @AsliPoerworedjo ndak'an?
Wuih, canggih banget kabupaten di Jawa Tengah dah komplit semua. Bener-bener pantes punya KTP JaTeng. Hahaha :D
ReplyDeleteEh, nginep sekamar sama Pak Santosa ngga? Bonekanya masih?
Waduh, ada pakar blusukan mampir. *gelar karpet merah*
DeleteHihihih iya mas, Alhamdulillah. Jadi gak kepikiran lagi kalau mau ngetrip ke lain provinsi.
Sayange, gak sekamar mas. Aku sekamar sama Mas Sitam+Mas Haris.
Pak Santosa maenan boneka toh? Wah gak tau. Kalo tau kan bisa boneka-bonekaan bareng. *eh*
Waduh aku telat baca postingan ini, ternyata ada namaku disebut. Hehehe
ReplyDeleteKembali kasih mas :))
Oleh-olehnya nggak usah gpp, lgian salatiga udh masuk list yg harus dikunjungi.
Bahahah. Aku bingung sebenare mas. Mau beli oleh-oleh, eh tapi karena masih di lingkup Jawa Tengah - barange kan sama semua. -__-
Delete