Thursday, October 15, 2015

Mencicipi Es Di Kedai Legendaris Kesambi 4


Suatu siang selepas menemani salah seorang teman saya, Agam, berjalan-jalan ke Curug Kembar Baladewa, tubuh saya terasa begitu gerah. Panas dari matahari yang bersinar terik dan efek trekking sekitar setengah jam menuju air terjun sukses berpadu menjadi siksaan bagi tubuh ini. Ah, mendadak saya jadi ngidam minum es. Agam yang juga merasakan hal senada, akhirnya mengajak saya untuk mampir ke Es Kesambi 4 - salah satu kedai es legendaris di kota kami, Salatiga.

Itu adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di kedai es yang namanya diambil dari nama jalan lokasi kedai yakni Jalan Kesambi 4 Salatiga. Kedai itu berdiri tepat di ujung jalan, mendekati pertigaan yang ada disana.

Setelah masuk ke dalam, kami memilih duduk di meja paling pojok yang ada di dalam ruangan kedai. Secara ukuran, kedai ini memang tak cukup luas. Ruangan dalamnya saja hanya mampu menampung lima meja pengunjung. Disediakan pula kursi panjang tepat di luar kedai yang bisa digunakan pengunjung untuk menikmati hidangan sembari membelakangi jalan.

Suasana ruangan dalam kedai

Area luar

Kami disambut oleh seorang pria berusia sekitar 40 tahunan dan dua wanita pegawainya. Sebuah daftar menu dan buku pesanan pun diantar. Saya langsung terhenyak begitu melihat daftar menunya, penuh oleh deretan nama minuman yang bisa dipesan. Konon, kedai ini mampu menyajikan sekitar 80-an variasi minuman.

Daftar menu. Masih ada halaman belakangnya. -_-

Ada jeda yang agak lama ketika saya dan Agam memilih. Benar-benar dilematis. Semua menu tampak mengundang. Ketiadaan tambahan gambar maupun keterangan semakin membingungkan kami. Sejurus kemudian, Agam memutuskan memilih Es Kesambi Istimewa - menu yang saya yakin dipilihnya karena terdengar bak menu andalan kedai. Sedangkan agar berbeda dengan Agam, akhirnya memilih Es Kombinasi Istimewa.

Sembari menunggu pesanan kami diantar, saya dan Agam berbicara tentang kedai es tersebut. Meski baru pertama kali, saya sudah mengenal kedai ini sejak lama. Perkenalan saya terdengar remeh. Semua berawal dari melihat kalendar di suatu rumah makan yang kebetulan disponsori oleh Es Kesambi 4, saat itu mata saya tertuju pada tulisan tahun berdirinya kedai. 1948, alias 3 tahun pasca negara kita tercinta merdeka.

"Waks! Sudah berdiri sejak jaman baheula namun saya belum pernah menjejakkan kaki barang satu kalipun?", kira-kira semacam itulah pergolakan batin saya dulu.

Usaha kedai es ini tampaknya diturunkan dari generasi ke generasi, dan saya kurang paham generasi keberapakah sekarang yang mengelolanya kini.

Pegawai Es Kesambi 4

Obrolan kami terhenti ketika seorang pelayan wanita mengantarkan pesanan sembari menyebut nama menu yang kami pesan. Woah! Mata saya langsung berkaca-kaca begitu melihat satu porsi es cantik di depan saya. 

Sekilas, terlihat tak ada perbedaan antara es yang saya dan Agam pesan. Namun, begitu kami menekan es serut dan mengaduk kuahnya barulah perbedaan itu bisa dilihat. Kuah saya berwarna cokelat, sedangkan Agam berwarna merah. Isian yang ada di porsi es juga berbeda. Saya lebih banyak berisikan agar-agar, sedang milik Agam lebih banyak berisikan manisan buahnya.

Es Kombinasi Istimewa milik saya.
Kelihatan kan ada topping apa saja?

Es Kesambi Istimewa milik Agam.
Jauh terlihat lebih penuh dari apa
yang saya pesan.

How about the taste? Enak dan segar sekali! Kuah susu cokelat kental sungguh bersanding manis dengan berbagai topping yang ada di mangkok. Minum (atau makan?) es enak di tengah suasana panas = it's really like finding an oasis after you wandered into a deserted land!

Oh, selain menjajakan minuman, Kedai Es Kesambi 4 juga menyediakan empat menu makanan yang bisa dipilih pengunjung seperti: gado-gado, lontong tahu, atau mie acar. Jangan khawatir soal harga, range menu baik makanan maupun minuman di tempat ini berkisar antara Rp 8.000,00 - Rp 20.000,00. Cukup terjangkau bukan?

I'll definetely come again. For sure.

Salam Kupu-Kupu ^^d

2 comments:

  1. Halo ternyata ada travel blogger di Salatiga. Tulisannya menarik. Salam kenal, kalau ada waktu bolehlah ngopi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haloo mas.
      Duh, apalah saya ini, hanya travel blogger ndak jelas mas.
      Ayolah, kapan-kapan bersua. :)

      Delete