Monday, January 17, 2011

Mengenang Kembali Persahabatan di Stasiun Palagan Ambarawa



"Don't walk behind me; I may not lead. Don't walk in front of me; I may not follow. Just walk beside me and be my friend."
Albert Camus


Sebenarnya cerita yang akan saya bagi kali ini merupakan cerita lama yang hendak saya posting namun belum sempat karena mood menulis lagi menghilang pada waktu itu.
Tapi setelah melihat nasib blog ini yang di tahun yang baru kok masih sepi-sepi saja akhirnya saya semangat untuk menggoreskan kata-kata saya. Hohoh.
Cerita yang akan saya bagi adalah cerita satu hari saya yang sangat indah karena akhirnya saya bisa menghabiskan waktu bersama salah satu sahabat saya di SMA dulu.
Uhm, Let's start with an introduction well Stufliers I would like to introduce you with one of my bestfriends, her name is Ulli. She's a cute, nice, cheerful, and amazing person. Saya dan kawan-kawan sering memanggil dia dengan sebutan Mbak Ulli. Honestly, saya tidak tahu juga kenapa dia dipanggil dengan Mbak Ulli, lebih tua sepertinya tidak, lebih dewasa juga tidak (serius dia childish abis waktu SMA), yang pasti saya cuma ikut-ikutan aja manggil dia dengan embel-embel "mbak". Dulu kami sekomplotan selalu les bareng, sekolah bareng (ya iyalah), maen-maen bareng. Pokoknya banyak masa-masa susah dan senang yang kami lalui bersama. Salah satunya adalah touring bersama untuk sejenak merefresh pikiran dari pelajaran sekolah yang bikin budreg. Tapi sejalannya waktu setelah kami kuliah, jarang banget kami bisa berkumpul bersama dan touring-touring lagi. Duh kangennya. T.T



Oke singkat cerita setelah melalui perdebatan panjang, proses diskusi yang memabukkan, dan juga pertapaan di bawah pohon beringin tua (Loh?) akhirnya terciptalah suatu kesepakatan tanggal 29 Desember 2010 , Saya dan Mbak Ulli touring ke Stasiun Palagan Ambarawa. Tahukan?
Dengan ditemani Motor Bebek saya si Honda 125R Injection wkwkwkw dan memakan waktu 30 menit dari Salatiga akhirnya sampailah kami di tujuan. Eng ing engg.
Awalnya agak canggung juga saya (serius) mungkin karena jarang bertemu sehingga membutuhkan waktu untuk beradaptasi kembali tapi tak lama akhirnya bisa juga tercipta keakraban seperti dulu. Horeee Plok-Plok-Plok. Di satu sisi saya senang karena bisa bersama sahabat saya namun di satu sisi saya juga sedih karena sahabat-sahabat sekomplotan yang lain tidak ada. Ohhh. T.T
Tapi the show must go on. Disana kami menaikki lori Ambarawa-Tuntang, terakhir saya naik lori ini kalau tidak salah waktu saya SMP kelas 3 bersama keluarga. Namun kesan saya masih sama yaitu lamaaaa, kuping budeg (suara lorinya kenceng coy mungkin 120 db wkwkw ngaco...), dan juga punggung pegel karena jalannya yang acak adut. Tapi tak apalah sepadan kok dengan pemandangan indah yang bisa kita temui sepanjang perjalanan (sawah, Rawa Pening, Kali Tuntang, Perkebunan) dan juga bau kotoran ayam selama melewati perkampungan penduduk. wkwkwkw.
Dan tak boleh dilupakan kami foto-foto dong di kereta-kereta tua yang ada tapi akhirnya saya sadar kenapa saya tidak berfoto berdua dengan Mbak Ulli biar bisa dipamerin ke sahabat-sahabat yang lain. T.T (apa coba? )
Yang pasti 2,5 jam yang sangat menyenangkan bagi sayalah dan tentunya hemat di kantong karena cuma menghabiskan biaya 15 ribu rupiah. (tiket masuk dan tiket lori)

So, teruntuk Hemas, Nofrin, Bendot, Anis, Tajip, Malka, Tiyas, Tombi, Wiwin, dsb ayolah kita menggila dan touring lagi.
Ke Palagan lagi pun bolehlah, kalau perlu kita sewa kereta api hitam tua yang selalu di sewa Para Ibu-Ibu berduit nan ganjen yang selalu menatap dengan hina orang-orang yang naik lori. wkwkw. lebay. Ayo ayo!!!!

P.S. thanks Mbak Ullik!!! Kau semakin dewasa dan semakin nge-beat anyway. wkwkw.

Salam Kupu-Kupu ^^

No comments:

Post a Comment