Tuesday, July 5, 2011

Cerita Bersama Tetangga Part IV: Mandi ala Onsen hingga Mabuk Perahu Dayung di Kabupaten Magelang



Kenapa harus jauh-jauh pergi ke Jepang kalau di negeri sendiri punya onsen?
Eh serius? Beneran ada onsen di Indonesia? :O
Hihihih oke-oke cuma bercanda sebenarnya penyebutan onsen ini dilakukan oleh saya dan tetangga-tetangga saya terkait salah satu obyek nggembel kami kali ini di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. (ciee tumben disebut lengkap? :p)




Lets start the story.
Well yeah, today I wanna share my story about another great day with my irreplacable neighbours.
Rabu 22 Juni 2011 yang lalu saya plus kakak saya Vica dan juga tetangga-tetangga saya yang lucu dan menggemaskan (tapi boong! :p) yakni Adit, Mbak Reza, Dody dan Decky memutuskan untuk mengibarkan bendera ngebolang kami selanjutnya di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.
Ada dua obyek wisata yang kami tetapkan didasarkan googling kesana kemari yakni ke Onsen dan juga Telaga Bleder yang sama-sama terletak di Kecamatan Grabag.
Nah lo, makin penasaran sama onsen yang kami maksud kan? hihih kasih tahu gak yaaa?? XP
Oke-oke deh daripada mati penasaran (lebay) baiklah akan saya jelaskan apa itu onsen sebenarnya.
Jadi, onsen sendiri merupakan pemandian air hangat yang memang ngetrend di negeri sakura sana, tapi jangan salah Indonesia ternyata sudah punya budaya mandi di air hangat loh. Hal ini bisa dibuktikan dengan salah satunya adalah obyek wisata yang kami kunjungi kali ini yakni Pemandian Air Hangat Candi Umbul. Pemandian air hangat ini konon kabarnya dibuat sejak jaman Dinasti Syailendra dan katanya sih digunakan untuk mandi oleh para putri raja setelah capek melakukan ritual di Candi Borobudur (Buset cuma mau mandi aja harus pergi berpuluh-puluh kilometer >.<'). Pemandian air hangat ini terdiri dari dua kolam, kolam yang pertama berisi air yang hangat sedangkan kolam kedua berisi air yang lebih dingin. Disini terdapat pula puing-puing candi yang menjadi asal muasal penyebutan tempat wisata ini dengan sebutan Candi Umbul.

Sumpah jujur ini merupakan kali pertama saya merasakan mandi di kolam air hangat alami sampai semua badan masuk ke dalam air. Pernah sih di Ciater dan Kampung Jawa Nglimut tapi di kedua tempat itu saya cuma sebatas memasukkan kaki. Kalau ditanya soal rasa sih saya pikir sama ya yakni sesak banget rasanya di dada kalau kelamaan di dalam air namun setelah keluar dari tempat itu badan serasa ringan dan rasa kantuk mendera. Saya baru ngeh ternyata renang di air hangat itu lebih berat rasanya dibandingkan renang di air dingin, baru jalan beberapa langkah rasanya dada kaya ditekan kuat. Maaakkk. Cuma asyiknya renang di air hangat, air yang masuk ke telinga bisa dengan mudah tuh keluar coba bandingkan dengan renang di air dingin yang sempat-sempatnya air yang masuk telinga nyarang dulu hingga pas berbicara ataupun jalan telinga berasa berdengung. Di tempat ini selain berenang dan mainan air kami menemukan aktivitas baru yang cukup seru. Aktivitas tersebut adalah snorkelling melihat gelembung-gelembung yang keluar dari dalam tanah di kolam satu. Hihih lucu loh melihat ratusan gelembung yang terus menerus keluar dari dalam tanah dan batu besar yang ada di kolam satu. Sampai-sampai kami mengadakan acara lama-lamaan menyelam di dalam air demi melihat gelembung-gelembung tersebut. (iye...kurang kerjaan banget kan kami? :D)

Puas renang di air hangat selanjutnya kami melanjutkan perjalanan kami ke obyek wisata kedua di Kecamatan Grabag yakni Telaga Bleder. Telaga Bleder merupakan telaga yang terbentuk secara alami dan telah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Air di dalamnya berasal dari timbunan air hujan yang turun membasahi bumi dari masa ke masa. Pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini kami kaget bukan kepalang. Ini musim liburan sekolah tapi kenapa suasananya sepi sekali? krik...krik...krik...berasa masuk setting film-film legenda yang ditayangkan di televisi deh. >.< Mana tempatnya kurang terawat pula. Hii... semoga tidak muncul siluman kepiting ataupun putri ular nan berbahaya doa saya waktu itu. #plak #korbanfilm
Tenang sih dan berasa private karena pengunjungnya cuma kami berenam tapi tetap saja hawanya gimanaa gitu. --'
Tapi masa iya sudah jauh-jauh kesini terus pulang karena takut? duh rugi dong ya!
The show must go on. Mata kami kemudian tertuju pada sederetan speedboat, becak air, dan perahu dayung yang berjejer di dermaga. Pengen naik tapi kemana petugasnya?
Setelah bertanya kepada petugas loket eh ternyata beliau sendiri yang mau menyetiri si perahu dayung. Saya, Mbak Vica, dan Decky pun kebagian naik perahu dayung yang super horror! Sedangkan Adit dan Dody langsung jiper begitu mendengar bahwa si Bapak Petugas Loket juga baru pertama kali menyetir perahu dayung jadi niatnya sekalian belajar gitu, merekapun lebih memilih naik becak air bertiga sama Mbak Reza. Huaaaa please somebody help me!! T.T
Naik perahu dayung mengelilingi telaga sebenarnya cuma sebentar dan mengasyikkan cuma mengingat skill si Bapak yang masih newbie juga angin yang berhembus kencang pada saat itu bawaannya bikin super parno. Sedikit-sedikit perahu bergoyang dengan horrornya dan cuma berputar-putar di tempat yang sama. Waktu saya tanya sama si Bapak berapa kedalaman telaga eh dengan entengnya beliau menjawab "tenang...dangkal kok...paling cuma lima meter". Huaaaaa 911 please comee save my life right now....Ya Allah please saya masih kepingin hidup! #nangisdalamhati
Dengan kondisi seperti itu keliling telaga yang luasnya tak seberapa waktu yang dibutuhkan berasa lamaaaaaaa banget. Belum lagi perut serasa diaduk-aduk dan kepala pusing karena perahu yang terus bergoyang kesana kemari. Waduh mabuk perahu dayung nih saya!
Tapi ada hikmahnya juga lama di atas perahu. Saya bisa belajar mendayung dari si Bapak sekaligus terkuaklah identitas asli si Bapak.
Ternyata saudara-saudara Si Bapak merupakan PNS Kabupaten Magelang dan telah bekerja di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Magelang selama 35 tahun dan yang lebih bikin kaget si Bapak merupakan kepala pengelola dari tempat tersebut. Lah jadi yang melayani kami tadi PNS seniorr? (sumpah ga nyangka mengingat si Bapak yang tidak pakai pakaian dinas).
Ya Allah bukti ternyata masih ada PNS yang profesional dan peduli kepada masyarakat Kau tunjukkan kepada kami hari itu. Seharusnya semua PNS di Indonesia kaya begini nih. #nangisterharu
Hidup si Bapak!!

THE DESTINATION
1. Pemandian Air Hangat Candi Umbul



How Much To Enter: Rp 3.000,00 per orang dan Rp 1.000,00 untuk satu motor.


2. Telaga Bleder



How Much To Enter: Rp 3.000,00 per orang dan Rp 1.500,00 untuk satu motor.
Biaya naik perahu dayung, becak air, dan speadboat: Rp 3.000,00 per orang.



P.S. Sengaja tidak saya masukkan how to get there karena cukup ribet bila dijelaskan via tulisan. Kalau mau tahu, feel free to email me at bassaris_vlinder@yahoo.com


Happy Ngebolang dan Salam Kupu-Kupu. ^^

No comments:

Post a Comment