Friday, March 12, 2010

How to be a (good) backpacker?

Setelah diangkat menjadi admin grup Amateur Backpacking Traveler (Indonesia) di Facebook, mulai banyak yang bertanya pada saya tips-tips menjadi seorang backpacker. Aih padahal saya saja sebenarnya baru mulai beralih profesi menjadi backpacker, maka dari itu selalu saja saya jawab sekenanya.
How to be a (good) backpacker?



1. Menabunglah mulai dari sekarang.
Banyak yang bertanya, saya ingin jadi backpacker tapi sepertinya biaya yang dikeluarkan banyak ya? Well, memang. Tapi prinsip dari seorang Backpacker adalah biaya yang ditekan seminim mungkin. Bagi para pemula yang akan menjadi seorang backpacker, sisihkanlah uang saku, atau gaji anda tiap bulan. Terserah berapa nominalnya. Tapi minimal saya menyisihkan Rp 50.000 tiap bulan. Kalau ada yang bilang kog sedikit banget? Hmm, jangan salah uang segitu jika rajin disisihkan tiap bulan, dalam setahun bisa untuk backpacking ke Karimun Jawa.
2. Rencanakan perjalanan anda sedetail mungkin.
Hahah. Ini sebenarnya tips umum menjadi seorang traveler. Tapi jika anda mengambil resiko menjadi seorang Backpacker perencanaan adalah hal yang sangat sensitif sekali. Salah perencanaan anda bisa kalang kabut, rugi waktu, tenaga, dan dana. Tentukan dengan benar obyek-obyek yang akan anda kunjungi, transportasi kesana, biaya-biaya, waktu, sampai hal-hal yang sekecil mungkin. Jika anda ingin menggunakan tour agent ala backpacker, cek dengan benar kebonafid-an tour agent itu. Jangan pernah menganggap ikut Tour Agent ala Backpacker anda sudah terjamin 100%. Banyak tour agent yang berdalih ala backpacker tapi ternyata biayanya menggelembung. Aih malas!
3. Bawa dana dan bekal cadangan.
Kesalahan yang saya sering temui adalah kesalahan anggapan bahwa untuk jadi Backpacker tidak perlu punya banyak uang. Tinggal bawa uang ngepres terus berangkatlah berpetualang. ITU SALAH BESAR. Ingat, menjadi Backpacker bukan berarti kita tidak punya dana berlebih sebagai cadangan. Iya kalau selama perjalanan nanti lancar, kalau misal terjadi hal-hal yang tak diinginkan misal harga tiket kendaraan naik, biaya masuk ke obyeknya naik, bisa mati gaya dong kita!
Bawa uang berlebih juga banyak manfaatnya misal ketika sudah persiapan matang, jalan, eh sampai tempat tujuan ternyata sedang ditutup karena berbagai alasan. Dengan ada uang berlebih kita bisa putar otak untuk mengunjungi tempat lain a.k.a. berganti rute backpacking kita.
Bawa bekal dari rumah misal air mineral, roti, makanan instan sangat dianjurkan. Ingat jika anda sedang berbackpacking di Indonesia, negara yang terkenal dengan keberagaman harga produknya selain keberagaman suku bangsanya. Harga suatu barang bisa berbeda-beda antara daerah satu dengan daerah lainnya. Entah kenapa saya juga tidak tahu. Jangan sampai ketika anda sedang berada di suatu pulau, karena kehausan anda membeli air mineral yang normalnya seharga dua ribu perak menjadi dua puluh lima ribu perak! Inilah Indonesiaku.
4. Jangan malu untuk berbaur dengan masyarakat sekitar.
Tips ini terbukti ampuh untuk mendapatkan tempat menginap gratis, makan gratis atau tempat menginap dan makan lebih murah daripada tidur di penginapan dan makan di rumah makan. Berbaurlah ketika anda sedang dimana saja. Di kendaraan umum untuk mengatasi kebosanan, di pasar untuk bisa menawar harga dengan lebih murah, dsb.
Dengan mengobrol dengan masyarakat sekitar kita juga bisa belajar kebudayaan dan kebiasaan mereka, menjadi tour guide dadakan yang gratis tis tis, juga bisa tahu tempat wisata lain yang tidak familiar tapi ternyata bagusss banget! Sedap!
5. Selagi ada kesempatan maka pergilah.
Bukan bermaksud apa-apa. Tapi sebagai seorang backpacker kata-kata ini saya tekankan karena biaya masuk juga transportasi ke suatu tempat terkadang-kadang naik seiring dengan pergerakan waktu. Ujung-ujungnya keluar biaya ekstra tak terduga yang cukup bikin shock para backpacking traveler. Selain itu jika anda menunda-nunda ke suatu tempat bisa jadi anda mendapatkan kemalangan besar bagi para backpacker. Kejadian yang pernah saya alami adalah beberapa tahun yang lalu saya diajak ke Pantai Marina di Semarang katanya sih bagus, tapi saya tolak karena sedang malas-malasnya jalan waktu itu. Baru-baru ini saya kesana tapi ternyata Pantainya sedang mengalami pendangkalan besar juga sampah dimana-mana. Huhuh malangnya saya. So if you have a chance,don't think twice, just go away!
6. Tips tambahan bagi para amatiran seperti saya...jangan ragu bawa teman jalan.
Jangan malu dan jangan ragu. Itu pesan saya jika anda masih hangat-hangatnya menjadi seorang backpacker. Teman jalan bisa benar-benar memudahkan kita apalagi teman jalan kita itu pernah mengunjungi obyek yang akan kita kunjungi sebelumnya. Dari teman jalan kita juga bisa belajar banyak hal misal bagaimana tips survive para backpacker, tahu penginapan dan tempat makan murah meriah, dsb. Pastinya sih jangan sampai salah memilih teman jalan, jangan sampai liburan anda kacau cuma gara-gara teman jalan yang tidak bertanggung jawab yang tiba-tiba meninggalkan anda di tengah jalan. Bete! :(

Itulah 6 tips dari saya "how to be a (good) backpacker?". Sementara ini sekelumit saja yang saya bisa bagi dengan anda semua karena seperti yang sudah saya bilang, saya juga baru beralih profesi menjadi seorang backpacker. Semoga bermanfaat dan pesan terakhir saya tetap lestarikan alam di tempat-tempat yang kita kunjungi, dan jangan buang sampah sembarangan. Apa salahnya sih berbagi keindahan dengan sesama?


So, Salam Backpacker dan Salam Kupu-kupu.


NB: Jika ingin begabung di grup Amateur Backpacking Traveler (Indonesia) bisa menuju ke link ini http://www.facebook.com/profile.php?id=100000504471808#!/group.php?gid=329916614733&ref=ts

No comments:

Post a Comment