Sunday, March 21, 2010
Ada Apa dengan Mata(Ku)?
Jika ada yang bertanya kepada saya bagian tubuh yang mana yang paling saya suka, dengan tegas pasti saya akan menjawab, "Mata". Well, bukannya saya tidak menyukai bagian tubuh yang lain, tapi memang kenyataannya mata adalah bagian tubuh yang paling terlihat "pas" menempel di raga saya. Maaf, saya tidak bisa membayangkan bilamana saya tidak memiliki indra penglihatan ini, gelap pasti saya tidak bisa melihat rupa keluarga saya, teman-teman saya, bahkan dunia ini. Mau berwarna meriah seperti apapun yang terlihat hanya satu warna saja, yakni hitam. Makanya saya sangat salut melihat para penyandang tuna netra yang masih tetap semangat menjalani hidup ini walaupun dengan semua keterbatasan yang ada. Two thumbs up!! If i were you, maybe i were nothing. A big nothing.
Mata bagi saya bukan hanya berfungsi sebagai indra penglihatan, tapi juga sebagai indra yang bisa memberi tahu banyak informasi. Dari mata saya bisa melihat orang itu baik atau tidak, pantas atau tidak, dsb. Dari mata juga saya bisa melihat seseorang itu tengah berdusta atau tidak, well ada pepatah pernah mengatakan "mata tidak bisa berbohong". Itu benar, menurut saya. Terserah seseorang mau berkata dusta kepada saya, matanya pasti bisa menjelaskan itu. Jika kalian sering menjumpai para pendusta, tenang saja, saran saya lihatlah matanya. Mau selancar apapun mulutnya berbohong matanya itu...ya matanya itu pasti menyiratkan keraguan...mata yang menyuruh kita tidak percaya terhadap apa yang tuannya katakan...mata yang hampa namun penuh makna. Pengecualian jika seseorang itu berbohong sambil menutup matanya, wah, untuk hal itu saya angkat tangan.
Selain itu kesukaan saya terhadap mata ini adalah saya bisa bebas berekspresi dan memainkannya. Saya bisa menunjukkan ketidaksukaan saya kepada sesuatu/seseorang tanpa menggunakan kata-kata, hanya mata yang bertindak...hanya mata yang berbicara. Tidak hanya menunjukkan rasa ketidaksukaan, semua rasa bisa saya jabarkan hanya dengan satu pasang mata yang saya punya. Mau rasa marah, senang, gembira, jengkel, sedih, apapun bisa. Hanya dengan mata.
Oh ya sudah lama timbul pertanyaan pada diri saya, tentang sesuatu yang sering dikatakan...ehm...dikeluhkan mungkin oleh beberapa orang tentang hal yang berhubungan dengan mata saya. Bukan hanya satu atau dua orang saja, tapi cukup banyak orang yang mengatakan bahwa mata saya itu terkadang menyebabkan mereka tiba-tiba merasa bersalah seolah-olah pernah melakukan suatu kesalahan besar kepada saya. Hah?? Bagaimana bisa coba??
Pertama-tama saya tidak percaya kepada mereka dan mengatakan mungkin itu semua hanyalah masalah "perasaan". Tapi mereka bersikukuh...aduh...lama-lama saya bisa repot, pikir saya. Untuk membuktikan itu saya pernah berdiri berjam-jam di depan kaca hanya untuk melihat benar atau tidak kabar itu. Dan voila, ternyata memang benar! Terkadang mata saya yang bulat cerah tanpa menampakan rasa kesedihan tiba-tiba bisa berubah menjadi mata yang lain mata yang sendu dan menampakkan kesedihan besar. Saya kaget jelas, tapi bagaimana bisa padahal saya sedang tidak memikirkan apapun waktu itu. Dan sama seperti saya saat melihat orang-orang yang juga sempat merasakan ini setelah melihat mata saya yang lain, saya sedang tidak memikirkan apapun tentang anda, oke beberapa mungkin iya.
kejadia terakhir yang saya alami adalah ketika seorang kakak kelas yang tidak begitu saya kenal sebelumnya, menyapa saya cuma hanya untuk berkata "Hei apa saya pernah melakukan kesalahan kepadamu?" Nah loh! matilah saya! Susah payah saya menjelaskan baru puaslah dia atas jawaban saya.
Pusing iya, tapi tidak mengurangi rasa cinta saya kepada mata ini. heheh.
Jadi jika anda ahli bahasa mata, dokter mata, ahli mata atau apapun itu mengetahui jawaban atas pertanyaan saya...saya mohon dengan sangat untuk menjelaskan.
Ada apa dengan mata(ku)?
Labels:
My Freedom
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment